Updating Results

Sayurbox

  • 100 - 500 employees

Harvin Pratama Putra

"Di Sayurbox orang-orangnya friendly banget. Mereka sangat berpegang teguh dengan value company dimana kalau ada suatu masalah, bukan menjadi masalah satu orang aja, tetapi menjadi masalah bersama."

Perkenalkan dirimu, latar belakang, dan pekerjaanmu sekarang 

Halo! Perkenalkan, namaku Harvin Pratama Putra. Aku mahasiswa semester 6, jurusan Ilmu Komputer, di Binus University. Saat ini aku sedang intern di Sayurbox sebagai Software Development Engineer, tepatnya di bagian Front-End.

Sebelumnya, aku juga sempat intern di Merajut Hati, Non-governmental Organization (NGO) yang bergerak di bidang kesehatan mental. Aku memegang posisi Software Engineer Intern selama 4 bulan.

Apa pertimbanganmu saat apply dan bagaimana proses seleksi untuk posisi Software Development Engineer Intern di Sayurbox?

Jadi, internship ini merupakan inisiatifku sendiri, bukan kewajiban dari kampus dan bukan bagian dari Kampus Merdeka. Sebenarnya, aku orangnya kalau ingin apply ya apply aja gitu, tanpa banyak pertimbangan. Kadang-kadang aku sampai lupa pernah apply ke mana aja saking banyaknya haha. Tetapi waktu itu aku memang ingin apply ke perusahaan besar karena sebelumnya aku udah pernah intern di perusahaan yang lebih kecil. Aku ingin tau bagaimana rasanya bekerja di perusahaan yang employee-nya lebih banyak dan workflow-nya lebih profesional. Makanya, saat menemukan opportunity ini di LinkedIn, aku langsung apply.

Proses seleksinya ada 2 tahap, dua-duanya merupakan coding interview, jadi sangat penting untuk meningkatkan kemampuan di algorithm dan data structure. Setelah lolos keduanya, aku langsung off-frame.

Bagaimana pengalamanmu selama bekerja sebagai Software Development Engineer Intern di Sayurbox dan apa tugas utamamu?

Tugas utamaku adalah membuat fitur User Interface (UI) di aplikasi Sayurbox. Aku juga bertugas memperbaiki bug terkait UI dan data-data yang ada di dalamnya.

Aku memulai intern dengan belajar sambil praktik memperbaiki bug. Aku banyak bertanya dan meminta masukan pada mentor atau senior yang tentunya udah lebih jago. Ini dapat dibilang masa training, walaupun nggak secara gamblang disebut training. Selain itu, Sayurbox menyediakan berbagai macam seminar yang berhubungan dengan soft skill walaupun nggak wajib diikuti. Salah satunya seminar time management. Aku juga sempat beberapa kali mengikuti seminar-seminar itu.

Lalu, di tiap minggu, ada sesi one on one dengan Manager. Di sini aku bisa cerita apa aja, seperti problem apa yang aku hadapi selama intern, atau hambatan apa aja yang aku temui dalam mengerjakan responsibility-ku. Kadang kami saling sharing tentang Software Development, kadang bisa juga ngobrol bebas dan gantian Manager-ku yang bercerita tentang pengalamannya.

Menurutmu, apa saja hal yang kamu sukai dan kurang sukai sebagai Software Development Engineer Intern di Sayurbox?

Di Sayurbox orang-orangnya friendly banget. Mereka sangat berpegang teguh dengan value company di mana kalau ada suatu masalah, bukan menjadi masalah satu orang aja, tetapi menjadi masalah bersama. Sayurbox juga fleksibel dan mau memahami karyawannya. Salah satu temanku ada yang intern sambil skripsi, jadi job desk-nya dikurangi.

Workload-ku sebagai intern juga lebih ringan dibandingkan dengan karyawan full-time, walaupun tetap harus memenuhi target yang ditentukan. Dari semua hal itu, yang paling aku suka adalah sistem kerjanya yang WFH. Baru-baru ini Sayurbox mengumumkan kalau tim IT-nya full WFH, walaupun nanti udah nggak ada Covid-19 lagi. Menurutku ini seru banget, karena kita bisa bekerja tanpa pergi ke kantor.

Kalau yang nggak aku sukai sepertinya belum ada sih. Kebetulan program kuliahku juga online, jadi aku punya free time lebih banyak dan lebih gampang me-manage waktu dengan pekerjaanku di Sayurbox. Jadi overall aku merasa enjoy banget.

Bagaimana gaji Software Development Engineer Intern dan jenjang karir di Sayurbox?

Aku mendapat uang saku 5,5 juta sebulan. Menurutku nominal itu udah cocok banget dengan workload yang aku tanggung sebagai intern. Terus, aku juga dipinjami laptop dan dapat Sayur Kit. Sayur Kit itu merchandise-nya Sayurbox, seperti kaos, tote bag, dan lain-lain. Kalau jadi karyawan full-time, salah satu benefit-nya malah bisa dapat promo-promo di Sayurbox juga.

Kontrak intern-ku di sini sebenarnya hanya 3 bulan, tetapi kemudian diperpanjang 2 bulan lagi, jadi total 5 bulan. Sebelum kontrakku berakhir, aku sempat ditanyai oleh Manager, bagaimana plan-ku selanjutnya, terus aku bilang kalau aku ingin menambah masa intern sambil explore perusahaan-perusahaan lain yang membuka internship opportunity, supaya aku bisa menambah pengalamanku di tempat lain. Manager-ku sangat welcome, beliau mendukung pilihanku dan bahkan bilang kalau setelah lulus ingin kembali ke Sayurbox, aku bisa tinggal ngomong aja.

Apa saran untuk para Fresh Grad/Mahasiswa yang ingin apply sebagai Software Development Engineer Intern di Sayurbox?

Saranku, nggak usah ragu-ragu saat ingin apply ke suatu perusahaan. Misalnya, kamu ingin apply ke Sayurbox, tetapi merasa takut kemampuanmu nggak memenuhi karena perusahaannya terlalu besar. Hilangkan seperti itu dan langsung coba aja. Apply itu kan gratis, jadi sebisa mungkin manfaatkan dengan baik.

Kalau saran as an engineer, jangan hanya bergantung dengan ilmu yang didapat selama kuliah, tapi banyak-banyaklah belajar dari sumber lain. Misalnya dengan melihat YouTube, lalu tiru dan modifikasi. Kalau untuk Front-End, biasanya yang perlu dipelajari pertama adalah basic-nya seperti HyperText Markup Language (HTML), Cascading Style Sheets (CSS), dan JavaScript. Setelah menguasai ketiganya, baru mulai pelajari framework, seperti React Native. Lalu untuk latihan algorithm dan data structure bisa dari HackerBank atau LeetCode. Terakhir yang paling penting, jangan lupa untuk membuat portofolio.

 

Apply to Intern Jobs - Prosple

Share cerita pengalamanmu bekerja ke temanmu, yuk! Kamu juga bisa berbagi pengalaman kamu bekerja di perusahaan via link ini. Selain itu, kamu juga bisa apply ke lowongan kerja yang tersedia disini.