Updating Results

PwC Indonesia

  • 1,000 - 50,000 employees

Thourow Matthew Nissiel

"Ketika saya bekerja di PwC, saya juga terlibat dalam area hukum Corporate Law. Nah, itu yang menarik buat saya"

Apa yang bikin kamu tertarik bekerja sebagai Associate di PwC?

Alasan pribadi saya bekerja di sini adalah karena PwC atau Price Waterhouse Coopers merupakan perusahaan dengan aliansi global yang terdiri dari banyak negara. Sehingga, dengan bekerja di sini saya yakin kalau saya bisa mendapat exposure global yang cukup banyak. Sebagai contoh, pegawai di PwC Indonesia bisa bekerja sama dengan PwC dari cabang negara lain. 

Dua alasan lain yang membuat saya tertarik bekerja di sini adalah pertama, jenjang karir di PwC itu menurut saya cukup jelas dan bagus. Apalagi di setiap tahunnya itu kita akan ada evaluasi untuk menentukan aspek-aspek yang menjadi pertimbangan promosi. Kedua, lingkungan kerja di sini sangat memperhatikan work life balance.

Bagaimana proses seleksi yang untuk posisi Associate di PwC?

Proses melamar di PwC itu bisa melalui salah satu platform, yaitu workday. Di situ akan ada daftar beberapa posisi yang sedang dibuka ataupun periode intake bagi yang mencari lowongan internship.

Melalui platform tersebut juga bisa dilihat apakah kualifikasi kita sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan untuk posisi-posisi tersebut. Jika ternyata sesuai dan tertarik melamar, nanti prosesnya akan dilakukan melalui platform tersebut.

Menurutmu, apa tahapan tersulit selama proses  seleksi Associate di PwC?

Tahapan seleksi di PwC itu tentunya ada tes bahasa Inggris dan tes IQ. Jika lolos, kita akan ada assesment tergantung pada line of services yang kita apply. Karena saya melamar sebagai Legal, jadi assesment saya waktu itu adalah Legal Assesment. Assesment tersebut sebenarnya lebih ke tes atas technical skill yang kita miliki. 

Setelah assesment tersebut, nantinya akan berlanjut ke user interview dimana kita akan diwawancara oleh Manager atau Junior Partner. Selama user interview, kita akan ditanya beberapa pertanyaan seputar pengalaman selama kuliah seperti peminatan apa yang kita ambil selama kuliah. Selain itu, kita juga ditanya pertanyaan-pertanyaan substantif tergantung pada posisi yang dilamar. 

Tahapan yang paling menarik bagi saya adalah sesi terakhir dimana adalah tahapan interview dengan Partners. Sebelum interview tersebut, kita juga diminta untuk melakukan presentasi terlebih dulu tentang kasus hukum atau pekerjaan paling menarik yang pernah kita kerjakan. 

Menurutmu, apa pertanyaan interview tersulit selama proses  seleksi Associate di PwC?

Karena pekerjaan yang saya ingin lamar adalah Lawyer, pertanyaan yang pastinya ditanyakan adalah pertanyaan seputar alasan saya tertarik untuk menjadi Lawyer. Tentunya banyak jawaban bagus untuk menjawab pertanyaan tersebut. Tapi menurut saya pribadi, menjawab sekedar bagus saja itu tidak cukup. Kita harus memberikan jawaban yang long last dan bisa membuktikan bahwa kita memiliki passion di bidang tersebut. 

Menurutmu, apa faktor utama yang bikin kamu lolos seleksi Associate di PwC?

Tentunya bagaimana saya mempersiapkan diri dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Misalnya ketika saya masih menjadi mahasiswa, saya melakukan hal yang terbaik selama masa studi. Mulai dari mengerjakan tugas hingga mengerjakan ujian yang diberikan para dosen sehingga mendapatkan nilai yang baik dan akan terlihat pada nilai IPK. Meskipun IPK bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan, tapi menurut saya IPK itu menjadi faktor penentu seberapa besar tanggung jawab mahasiswa selama masa studi. 

Selain itu, kita juga dilihat dari pengalaman berorganisasinya. Karena menurut saya kegiatan organisasi selama kuliah itu penting untuk mengembangkan technical knowledge dan interpersonal skill. Selain organisasi, pengalaman internship juga penting. Apalagi untuk mahasiswa tingkat akhir yang jadwalnya tidak sepadat ketika semester 1 - 4. Karena jadwal kuliah saya juga longgar waktu itu, saya manfaatkan kelonggaran itu untuk mencari berbagai pengalaman internship. 

Melalui pengalaman-pengalaman internship itu, kita akhirnya punya pengalaman yang mumpuni di dunia kerja. Meskipun dengan kapasitas sebagai Intern, tapi menurut saya itu tetap penting. Karena melalui pengalaman itu kita bisa familiar dengan bidang pekerjaan kita. Menurut saya, pengalaman internship juga membantu kita untuk belajar menjadi seorang fast learner. 

Bagaimana proses onboarding Associate di PwC?

Proses rekrutmen untuk posisi Associate di PwC itu memakan waktu 2 bulan, yaitu dari november hingga januari. 

Proses onboarding pada minggu pertama, itu lebih banyak pengenalan area-area kantor, pengenalan fungsi-fungsi terkait, dan kita juga dikenalkan ke sesama rekan kerja. Selain itu, kita juga ada sistem yang namanya coach and buddy. Coach adalah salah satu atasan yang ditempatkan untuk membantu kita berprogres di sini. Sementara Buddy itu teman sesama Junior Associate yang sepantaran dengan kita. Buddy ini diharapkan bisa memberikan bantuan atau setidaknya membantu saya menjadi lebih familiar dengan sistem kerja di sini. 

Bagaimana peran dan keseharianmu sebagai Associate di PwC?

Peran saya di sini adalah sebagai Associate, maka tentunya tugas saya adalah membantu para senior saya yaitu Senior Associate dan Manager. Tugas saya adalah membantu mereka dalam penyusunan produk hukum yang akan kita siapkan untuk klien. 

Apa saja hal yang kamu sukai selama menjadi Associate di PwC?

Karena pengalaman internship saya lebih banyak di area hukum litigasi. Ketika saya bekerja di PwC, saya juga terlibat dalam area hukum Corporate Law. Nah, itu yang menarik buat saya. Karena area hukum Corporate Law itu biasanya terkait jual beli perusahaan, dimana kita bisa mewakili salah satu pihak, entah itu buyer atau sellernya. Kita juga melakukan sebuah proses yang dinamakan legal due dilligence, di mana kita akan melakukan penelaahan terhadap akta perusahaan yang relevan. Melalui due dilligence tersebut juga nantinya akan ditentukan harga jual beli dari perusahaan yang diperjualbelikan tersebut. 

Menurutmu, bagaimana peluang karir untuk fresh graduate  di PwC?

Di PwC itu ada Vocational Employee, yaitu posisi yang terbuka untuk mahasiswa aktif atau mahasiswa yang sebentar lagi lulus. Line of service yang ditawarkan juga banyak, ada Tax, Legal, Consulting, dan Audit. Jadi posisi ini pun terbuka untuk mahasiswa dari berbagai fakultas. Bahkan di PwC juga terdapat line of service yang namanya IFS atau Internal Firm Services. Internal Firm Services sendiri adalah posisi yang bertugas membantu line of service lainnya yang ada di PwC. 

Lalu, posisi yang terbuka untuk fresh graduate itu ada Associate. Apalagi titel fresh graduate kan terbuka untuk yang baru lulus antara satu sampai 2 tahun. Dalam rentang waktu tersebut kan biasanya fresh graduate sudah punya pengalaman kerja, jadi memang bisa dicoba untuk posisi Associate kalau di PwC.

Apa saja training yang kamu dapatkan selama bekerja sebagai Associate di PwC?

Setelah menjadi employee, 3 bulan pertama itu akan ada mandatory e-learning yang menurut saya materinya itu berkualitas banget. Karena materinya itu lintas sektor dan lintas industri, materi terkait maintain the privacy of a data, bagaimana kita menjaga data konfidental dari klien, dll.

Selain mandatory e-learning di 3 bulan pertama, training atau learning lainnya juga ada. Misalnya ketika ada isu terkait undang-undang perlindungan data pribadi (PDP), nanti kita akan adakan training terkait hal tersebut. Pihak yang dianggap mengerti dan expert di bidang PDP itu akan memberikan presentasi dan mengajari tim internal kita untuk tahu bagaimana melihat undang-undang PDP tersebut. Tentunya nggak hanya terbatas pada PDP, kalau ada perkembangan isu-isu, bisnis, ataupun situasi itu juga bisa dijadikan bahan diskusi.

Bagaimana working arrangement untuk Associate di PwC?

Kalau di PwC sendiri, pengaturan sistem kerjanya akan tergantung pada line of service-nya. Kalau di Legal, sistem kerjanya memang sudah mengadaptasi sistem kerja hybrid. Di mana dalam satu minggu itu kita dua hari bisa WFH dan tiga hari kita WFO.

Saran untuk para Fresh Grad/Mahasiswa yang ingin apply sebagai Associate di PwC?

Tips saya mungkin adalah kamu perlu berani untuk berbeda. Karena menurut saya yang pintar itu banyak, tapi apa yang membedakan kita dari teman kita yang lain adalah punya satu hal yang bisa dijadikan competitive advantage di masing-masing bidang. Misalnya untuk di bidang hukum, competitive advantage yang bisa dijadikan contoh adalah kita expert atau jago di area capita market atau litigasi. Jadi setidaknya kita punya competitive advantage yang membedakan kita dengan orang lain.