Updating Results

Danone Indonesia

  • 1,000 - 50,000 employees

Ludwina Eugenia

"Just be confident—walaupun rasanya belum percaya diri, just show that you have confidence"

Perkenalkan dirimu dan latar belakangmu 

Namaku Ludwina Eugenia, biasa dipanggil Wina. Aku mahasiswa jurusan teknologi pangan dari Universitas Pelita Harapan, angkatan 2018. Sebagai mahasiswa kelas internasional, aku sempat mengambil satu tahun berkuliah di University of Newcastle, Australia, jurusan food science and technology juga. Hopefully, official graduation-ku akan dilaksanakan di tahun 2023. Di danone, aku berkesempatan mengikuti internship sebagai regulatory affairs intern, salah satu departemen di dalam general secretary. 

Apa saja tugas utama dan lingkup kerja mu sebagai Regulatory Affairs Intern di Danone ?

Selama di Danone, pekerjaanku berbentuk project-based. Regulatory affairs secara umum bertugas mengurus perizinan BPOM, misalnya untuk health claims, nutrition claims, dan packaging. Dalam prosesnya, banyak departemen lain ikut terlibat, sebab proyek ini sendiri harus dikomunikasikan dengan jelas melalui technical meeting antar departemen.

Aku fokus melakukan pengecekan pada primary packaging. Pertama, yang harus kulakukan adalah membuat list primary packaging yang ada di Danone. Setelah mendapat listnya, aku harus mengekstrak internal specification, dimana aku banyak mengecek bahan dan zat apa saja yang terkandung di sebuah packaging. Di proses tersebut, kami harus banyak memastikan data dengan pihak suppliers dan RNI karena beberapa data bersifat internal dan hanya di-keep oleh pihak tertentu saja. 

Bagaimana proses seleksi untuk posisi Regulatory Affairs Intern di Danone?

Kandidat harus melalui online test yang terdiri dari tiga abstract reasoning, mathematics, dan study case yang kebanyakan membahas tentang culture di perusahaan. Selanjutnya, ada HR interview dan user interview. Aku melakukan dua kali user interview. Wawancara pertama adalah untuk posisi RNI (Research and Innovation) yang merupakan pilihanku ketika apply intern di Danone, tetapi setelah user interview RNI, aku dialihkan ke regulatory affairs karena mungkin aku dirasa lebih cocok di sana. Setelah melakukan wawancara dengan user regulatory affairs, barulah aku dinyatakan lolos sebagai intern di divisi tersebut.

Faktor pertimbanganmu dalam memilih intern di Danone?

Internship di Danone ini adalah pengalaman pertamaku magang di bidang food tech. Aku bergabung di Danone melalui program MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat). Saat itu, aku mencari magang yang berhubungan dengan jurusanku, yaitu teknologi pangan.

Selain mencari peluang magang yang berkaitan dengan jurusan, aku juga mempertimbangkan jenjang karir dan perusahaan. Danone merupakan salah satu perusahaan FMCG terbesar di Indonesia, sehingga dengan mengikuti program internship di sini, aku dapat lebih stand out ketika akan melamar pekerjaan lain nanti. Internship ini juga berkesempatan besar membuka peluang bagiku untuk mengikuti management training di Danone karena sebelumnya telah mengenal culture di perusahaan ini.

Bagaimana pengalamanmu bekerja sebagai Regulatory Affairs Intern di Danone ?

Di minggu pertama bergabung, kami diberikan induction serta pelatihan excel bersertifikasi selama dua hari full. Danone juga aktif mengadakan acara, salah satunya adalah hackathon untuk anak-anak magang program DSTAR yang memberikan pelatihan tentang bagaimana kami memecahkan problem yang ada di perusahaan. Dalam divisi regulatory affairs sendiri, head of division serta mentorku juga memberikan induction berupa penjelasan apa saja yang harus aku kerjakan dan bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut.

Aku ditempatkan di head office dengan sistem kerja hybrid: kadang WFH, kadang WFO. Awal-awal bekerja, jadwalku tidak terlalu padat dan hanya padat apabila ada meeting kerja. Danone sempat melakukan pindah kantor. Saat itu, aku baru sempat bersosialisasi dengan intern-intern lain, sebab di kantor lamaku agak susah untuk bertemu satu sama lain. Di kantor baru ini, terdapat common space untuk sekadar berkumpul dan bekerja. Menurutku ini seru karena aku jadi bisa berkenalan dengan intern lain. Kami bisa bebas bekerja di manapun, tidak ada ruangan khusus yang mengharuskan kami menetap di situ dari pagi hingga sore. Fasilitas di kantor juga lengkap, mencakup dining room, meja biliar, massage chair, dan masih banyak lagi. 

Working hours di Danone ini fleksibel dari jam 9 pagi sampai 5 sore dengan diselingi lunch break. Aku sendiri diperbolehkan pulang duluan sekitar pukul 3 atau 4 sore apabila aku rasa pekerjaanku hari itu sudah cukup. Apabila sedang WFO, kami para karyawan akan mendapatkan makan siang dari kantor.

Dari program Magang Kampus Merdeka, kami mempunyai weekly logbook yang harus rutin diisi. Laporan ini akan dicek oleh mentorku tiap minggunya, jadi bisa dibilang mentor inilah yang akan secara langsung overlook aku selama berprogres di Danone. Mentor juga bisa beberapa kali menjadi jembatan antara perusahaan dan universitasku. 

Menurutmu, apa saja hal yang kamu sukai dan tidak sukai sebagai Regulatory Affairs Intern di Danone?

Aku suka bekerja di kantor Danone. Orang-orang di Danone sangat baik dan terbuka ketika aku ingin bertanya-tanya tentang berbagai hal yang aku tidak mengerti, bahkan head of division-ku sangat peduli dengan perkembanganku. Aku banyak mendapat insight bukan hanya mengenai apa yang kukerjakan di sini, tetapi juga aku diberi banyak masukan mengenai hal-hal di luar pekerjaan. 

Uang saku dan Benefit Regulatory Affairs Intern di Danone?

Uang saku yang kudapat bisa dibilang sudah dapat support aku banget dan sesuai ekspektasi. Benefit lain menurutku adalah mendapat free lunch dan tempat tinggal bagi intern yang tidak bertempat tinggal di Jakarta (biaya kost di-cover, tetapi tetap ada limitnya). Selain itu, khususnya di masa pandemi, kami juga dapat reimburse apabila harus melakukan tes PCR, antigen, dan swab.

Saran untuk para Fresh Grad/Mahasiswa yang ingin apply sebagai Intern di Danone

Jangan ragu-ragu apabila kalian ada keinginan untuk apply pekerjaan ke perusahaan besar. Aku sendiri berasal dari universitas swasta dan sebelum di Danone tidak punya pengalaman internship sama sekali. Gas aja dulu, ke depannya lihat nanti. Kalian bisa memantapkan diri dengan mencari tahu dulu informasi tentang company-nya, produk-produknya, visi misi, dan lainnya, karena kalau kita bisa menemukan hal dalam diri kita yang ternyata relatable ke visi misi perusahaan kan bagus. 

Kalau kamu tidak tahu suatu hal, jangan takut untuk bilang gak tahu. Belum tentu kamu bilang gak paham, jalan masukmu menuju internship langsung tertutup. Bisa jadi malah ada peluang yang lebih baik untuk kamu di perusahaan tersebut. Terakhir, di danone, sistem interviewnya berbahasa Inggris. Make sure kamu tahu apa yang ingin kamu omongin, jadi saat diwawancara nanti gak tersendat-sendat. 

Apply to Intern Jobs - Prosple

 

Yuk, bagikan cerita pengalamanmu bekerja ke teman-temanmu! Kamu juga bisa berbagi pengalaman kamu bekerja sebagai Fresh graduate dan Intern via link ini. Selain itu, kamu juga bisa apply ke lowongan kerja yang tersedia disini.